Industri minyak dan gas sering kali berada di lokasi terpencil atau sulit untuk dijangkau. Kondisi ini membuat pengawasan sistem kerjanya menjadi lebih sulit untuk dilakukan. Namun kehadiran teknologi IoT membuat pengawasan dapat dilakukan lebih mudah dari jarak jauh melalui remote monitoring.
Melansir dari situs Orbcomm, berikut ini adalah beberapa aset pada industri minyak dan gas yang dapat dimonitor jarak jauh dengan remote monitoring:
Downtime pada compressors dapat menyebabkan perusahaan mengalami kerugian besar setiap jamnya. Remote monitoring dapat membantu perusahaan melakukan pemantauan jarak jauh pada fungsi kerjanya, sehingga bisa cepat mendeteksi ketika terdapat masalah. Tidak hanya itu, teknisi yang bertanggung jawab memperbaiki juga dapat mempersiapkan diri.
Salah satu fungsi utama remote monitoring pada tangki adalah memantau level cairan dalam tangki, baik tangki bawah tanah maupun di atas tanah. Sebab, cairan yang dissimpan dalam tangki pada industri gas dan minyak umumnya bersifat merusak lingkungan, sehingga pemantauan harus selalu dilakukan untuk mencegah kebocoran.
Lact Meters (Lease Automatic Custody Transfer Meters) adalah unit yang mengukur volume dan kualitas aliran produk minyak dari bagian produksi ke perusahaan pengumpul. Tanpa adanya unit ini, semua proses harus dilakukan secara manual yang pastinya akan membutuhkan waktu panjang. Remote monitoring memungkinkan perusahaan industri minyak dan gas melakukan pemantauan terhadap volume transfer aliran tersebut sebagai dasar penagihan tanpa harus mengecek ke lokasi secara langsung.
Rectifiers merupakan sistem proteksi katodik pada pipa dengan mengalirkan arus pada area luar pipa untuk mencegah korosi. Selama sistem ini bekerja secara normal, usia pakai pipa bisa lebih panjang karena terhindar dari risiko kebocoran atau kerusakan akibat korosi. Remote monitoring berperan untuk memantau arus dan tegangan yang mengalir dan juga memantau kondisi saluran pipa untuk memastikan aman dan terbebas dari masalah.
Test points digunakan untuk mengukur potensi pipe-to-soil agar bisa memberikan proteksi katodik yang paling efektif. Semakin luas jaringan pipa akan semakin banyak test points yang harus diperiksa sehingga memberatkan dari sisi waktu dan biaya. Remote monitoring dapat membantu mengumpulkan data dari berbagai rectifiers dan test points untuk kemudian dikirimkan pada perusahaan sehingga bisa dianalisis.
PIGs (Pipeline Inspection Gauges) adalah perangkat dalam pipa yang berfungsi mengambil gambaran untuk mendeteksi adanya masalah pada pipa, termasuk jika ada korosi. Remote monitoring ini memanfaatkan sistem pelacak pada sepanjang jalur pipa dan teknologi GPS, teknisi dapat lebih mudah mendeteksi masalah serta lokasinya sehingga penanganan dapat dilakukan lebih cepat.
Gas Meters berfungsi untuk mengukur aliran dan volume gas yang mengalir dalam pipa untuk memastikan pasokan sesuai dengan yang dibutuhkan. Termasuk juga untuk pasokan gas yang dikirim ke konsumen. Remote monitoring ini dapat mempermudah pengumpulan dan meningkatkan kepuasan karena dapat menjamin pasokan gas yang stabil ke konsumen.
Ketujuh poin di atas merupakan remote monitoring yang diterapkan langsung pada bagian dalam sistem industri minyak dan gas. Namun, ada satu hal penting lain yang tidak kalah penting, yaitu terkait dengan transportasi. Sebab, apa pun jenis bisnisnya pasti tidak akan terlepas dari biaya transportasi sehingga remote monitoring pada area ini juga harus diperhatikan, salah satunya yaitu dengan Fleet Management dari Link Net.
Fleet management tidak hanya berperan untuk meminimalisir downtime saja, tetapi juga dapat mengurangi biaya transportasi terkait bahan bakar. Sebab, perusahaan dapat melakukan pengawasan penuh terhadap semua kendaraan, baik rute yang ditempuh, konsumsi bahan bakar, serta idling time. Dengan begitu, penggunaan kendaraan akan semakin efektif dan efisien.