Informasi mengenai sebuah perusahaan harus dikelola dengan hati-hati. Hal ini karena kesalahan memasukkan data ini bisa berakibat fatal entah itu pada sistem informasi atau keuangan perusahaan itu sendiri. Oleh sebab itu, kesalahan sekecil apapun harus diminimalisir. Termasuk di antaranya adalah masalah redudansi.
Redudansi data adalah hal yang terjadi ketika data yang sama disimpan dua kali atau lebih di tempat penyimpanan yang berbeda.
Redundansi data sering terjadi dalam dunia bisnis dan memiliki kelebihan maupun kekurangan.
Kelebihan redudansi data adalah:
Meskipun memiliki beberapa kelebihan, namun redundansi ini juga memiliki kekurangan. Kekurangan pencadangan dengan metode ini adalah:
Tujuan utama dari redudansi data adalah untuk memastikan data dapat dipulihkan dengan cepat ketika terjadi masalah pada server utama.
Hal ini merupakan bagian dari sistem disaster recovery plan. Dengan demikian, ketika bencana alam atau musibah lain terjadi pada server utama, data dan bisnis perusahaan Anda akan tetap aman.
Redundansi data berbeda dengan backup data. Bedanya adalah, pada proses pencadangan (backup), file Anda akan dikompres, lalu dienkripsi. Hasil enkripsi ini bisa Anda backup di cloud atau disimpan di alat local backups seperti CD, flash disk, hard disk dan alat lainnya. Adapun redundansi adalah penyimpanan data yang benar-benar sama, hanya saja di tempat yang berbeda dengan fasilitas keamanan tambahan.
Kekurangan hanya melakukan backup, khususnya di local backups adalah kapasitasnya yang terbatas dan mudah diserang virus atau malware. Namun demikian, perusahaan perlu melakukan backup dan redundansi data sekaligus untuk memastikan keamanan informasi-informasi penting mereka.
Salah satu penyedia layanan data center yang dilengkapi dengan fasilitas redundansi N+1 dan disaster recovery as a service (DRaaS) adalah Link Net. Layanan yang disediakan oleh perusahaan ini merupakan layanan pusat data tier 3 dengan tingkat ketersediaan 99,9%. Ini artinya, jika komponen penyimpanan informasi perusahaan Anda perlu diperbaiki, operasional perusahaan Anda masih bisa berjalan dengan normal.
Selain itu, pusat data dari Link Net juga dilengkapi dengan multiple active power dan cooling distribution path yang akan memastikan kalau hardware yang digunakan untuk menyimpan informasi perusahaan Anda tidak mudah rusak karena overheating. Gunakan data center dari Link Net untuk keamanan dan kenyamanan akses informasi perusahaan Anda.
Baik redudansi maupun backup sama-sama merupakan mekanisme yang ditujukan untuk melindungi data. Namun, keduanya tidak bisa saling menggantikan. Metode perlindungan data dengan redudansi digunakan untuk melindungi data jika ada satu komponen server yang mengalami kerusakan atau perlambatan kinerja.
Skemanya adalah, jika satu komponen rusak, maka komponen yang disediakan untuk redundansi dapat mengambil alih kinerja komponen yang rusak tersebut saat itu juga. Dengan demikian, akses terhadap aplikasi, website maupun data perusahaan lainnya tidak terganggu.
Apabila redudansi data ini tidak ada, sementara salah satu komponen server rusak, maka perusahaan perlu mencari pengganti komponen server tersebut dan memulihkan data dengan backup. Akibatnya, data perusahaan tersebut untuk sementara waktu tidak bisa diakses (downtime).
Di sisi lain, backup dibutuhkan ketika server mengalami masalah yang lebih besar, misalnya kebakaran pada data center, atau seluruh komponen server mengalami masalah. Dengan adanya backup, data-data perusahaan dapat dipulihkan meskipun membutuhkan waktu.
Maka dari itu, sebaiknya sebuah perusahaan menggunakan data center yang memiliki fasilitas backup dan redudansi sekaligus. Tujuannya adalah untuk mencegah terhambatnya akses data baik itu karena komponen server rusak maupun karena permasalahan yang lebih menyeluruh.
Layanan data center dari Link Net contohnya. Dilengkapi dengan fasilitas redudansi N+1, multiple active power dan cooling distribution path, server data perusahaan Anda bisa terhindar dari permasalahan akibat kerusakan komponen entah itu karena kepanasan atau permasalahan teknis lainnya.
Penulis: Farichatul Chusna.