Data center adalah fasilitas fisik yang digunakan untuk menyimpan sistem komputer dan data yang ada di dalamnya. Menurut penelitian dari Structure Research, pertumbuhan bisnis di bidang ini di Indonesia pada tahun 2020-2025 akan naik hingga 23,5% per tahun dengan total kapitalisasi pasar sebesar US$ 618,6 juta.
Meskipun Anda bisa membangun data center secara in-house untuk menyimpan data internal perusahaan, dan pengguna, namun saat ini banyak perusahaan yang bermitra dengan perusahaan lain yang menyediakan layanan ini.
Meskipun demikian, banyak perusahaan saat ini memilih untuk bermitra dengan penyedia layanan data center. Keuntungan dari strategi ini adalah bisa menghemat biaya karena tidak perlu merekrut server engineer, namun tetap mendapat kualitas layanan yang baik.
Keuntungan lainnya data perusahaan Anda juga lebih terjamin karena dilengkapi dengan fasilitas keamanan tingkat tinggi baik untuk mencegah peretasan maupun tindak kejahatan lainnya. Selain itu dengan terbebas dari malware, proses penyimpanan data perusahaan juga menjadi lebih cepat dan akurat.
Berikut adalah daftar 6 perusahaan data center terkemuka di Indonesia.
PT. Graha Teknologi Nusantara (GTN) adalah salah satu perusahaan penyedia layanan data center terkemuka di Indonesia. Perusahaan ini merupakan hasil joint venture antara PT. Multipolar Technology Tbk (MLPT), Mitsui & Co., Ltd. (Mitsui) dan Mitsui Knowledge Industry Co., Ltd. (MKI). Namun pada tahun 2022, pusat data ini diakuisisi oleh EdgeConneX, sebuah perusahaan penyedia pusat data asal Singapura.
Berdiri sejak tahun 2016, target perusahaan ini adalah menyediakan layanan data center tier 4 terkemuka di Indonesia dengan kualitas Jepang. Saat ini, GTN memiliki 1 pusat data tier 3 dengan kapasitas 7 MW yang terletak di Cikarang, Bekasi. Rencananya, oleh EdgeConneX kapasitas ini akan dikembangkan hingga sampai 90 MW.
PT. Artha Telekomindo atau Arthatel adalah perusahaan penyedia layanan informasi dan telekomunikasi terkemuka di Indonesia. Tidak hanya bekerja untuk klien yang berasal dari Indonesia, perusahaan ini juga bekerja sama dengan berbagai perusahaan multinasional corporation (MNC).
Salah satu layanan unggulan yang disediakan oleh perusahaan ini adalah layanan pusat data yang telah dilengkapi dengan perlengkapan dan keamanan tingkat tinggi. Arthatel bekerja sama dengan Thales eSecurity dan Entrust, dua penyedia layanan keamanan digital di bidang ini.
Area 31 adalah nama dari pusat data yang dibangun oleh PT Dwi Tunggal Putra (DTP), yang terletak di Cimpaeun, Tapos, Depok, Jawa Barat. Data center ini dibangun dengan konsep military bunker dengan tingkat keamanan 8 lapis di atas lahan seluas 20.000 meter persegi. Dengan lahan seluas itu, area 31 rencananya akan memiliki kapasitas sebesar 10 MW dan bisa diisi 1.200 racks.
Tidak hanya menyediakan layanan pusat data, Area 31 juga didesain untuk melayani layanan telecommunication port (Teleport). Layanan ini disediakan di atas area seluas 1.750 meter persegi di bagian atap bangunan tersebut. Sebagai sarana pendukung, area 31 juga memiliki fasilitas tempat pertemuan yang memungkinkan klien untuk berkolaborasi satu sama lain.
Edge adalah data center atau pusat data yang dikembangkan oleh PT Ekagrata Data Gemilang (EDGE), anak perusahaan dari PT Indointernet Tbk (Indonet). Rencananya perusahaan ini akan membangun 2 pusat data yang terletak di Jakarta dengan kapasitas maksimum 40 MW, namun saat ini fasilitas yang sudah siap digunakan masih berkapasitas 6 MW.
Fasilitas pusat data yang sudah siap digunakan ini disebut dengan Edge1 dan terletak di pusat kota Jakarta karena dekat dengan konsumen akhir (end user) dan 2 Internet Exchanges besar. Tujuannya adalah supaya tingkat latensi menjadi rendah, sehingga pengguna dapat mengakses internet dengan lebih mudah.
Bisnis pusat data di Indonesia terbilang cukup menggiurkan, sehingga tidak heran jika beberapa perusahaan data center international tertarik untuk masuk ke dalam industri pusat data negeri ini, salah satunya adalah perusahaan teknologi asal Singapura Princeton Digital Group (PDG). Sebelum Indonesia, perusahaan ini sudah memiliki 19 pusat data di 4 negara, yaitu China, Jepang, Singapura dan India.
Saat ini PDG setidaknya memiliki 6 pusat data di Indonesia yang tersebar di Jakarta, Bandung, Surabaya dan Pekanbaru. Rencananya, perusahaan ini juga akan membangun data center baru di Batam dengan lahan seluas 15 meter persegi yang terdiri dari 4 gedung. Masing-masing gedung akan dilengkapi dengan kapasitas 24 MW, sehingga total kapasitas data center yang akan dibangun dengan dana investasi sebesar 15 triliun rupiah ini adalah sebesar 96 MW.
Cyber Data Center International adalah perusahaan penyedia layanan pusat data tier 3 yang terletak di Gedung Cyber 1, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Gedung Cyber ini sudah ada sejak tahun 1995, sementara layanan pusat datanya baru ada sejak tahun 2012. Beberapa perusahaan yang menyimpan data perusahaan dan pelanggan mereka di data center ini antara lain Ajaib Sekuritas, Indo Premier Online Trading (IPOT) dari Indo Premier Sekuritas, dan masih banyak lainnya.
Link Net adalah salah satu penyalur layanan data center terkemuka di Indonesia. Perusahaan yang kini mayoritas sahamnya dimiliki oleh Axiata ini menggunakan data center (pusat data) yang terletak di Jakarta.
Data center yang dikelola oleh Link Net sudah memiliki sertifikasi tier 3 (concurrently maintainable). Ini artinya, pusat data tersebut sudah memiliki jalur distribusi ganda (dual-powered), memiliki perangkat dan sistem yang mampu mengatasi double data atau redudansi sehingga data menjadi lebih konsisten dan hemat tempat, serta memiliki daya tahan 99,98% dengan accepted down-time hanya sekitar 1,6 jam per tahun.
Tidak hanya itu, layanan data center dari PT Link Net Tbk juga didukung dengan pengamanan CCTV dan biometrik serta tiga lapisan pemantau network operations center (NOC), sehingga informasi mengenai pelanggan dan perusahaan Anda bisa lebih aman baik dari serangan peretas (hacker), human error maupun dari masalah yang timbul akibat bencana alam dan kebakaran.
PT Link Net Tbk sendiri sudah lama beroperasi di bidang teknologi. Sejak berdiri pada tahun 1996, perusahaan ini telah bergerak di bidang penyedia layanan teknologi informasi dan internet. Tentu dengan pengalaman kerja lebih dari 27 tahun, kredibilitas dan integritas perusahaan ini tidak perlu diragukan.
Penulis: Farichatul Chusna.