Sistem layanan cloud service saat ini menjadi teknologi yang memudahkan berbagai bidang industri untuk mengoptimalkan operasionalnya, tak terkecuali institusi perbankan. Dengan cloud service, layanan perbankan baik internal maupun eksternal bisa berjalan dengan efektif dan efisien.
Hal ini lantaran sistem tersebut memungkinkan perbankan untuk mengatur, mengolah, dan mengawasi penyimpanan data perusahaan. Ditambah lagi institusi perbankan berkaitan dengan data privasi seorang nasabah sehingga diperlukan sistem penyimpanan yang andal dan terpercaya.
Untuk itu, ada beberapa keuntungan yang bisa dirasakan institusi perbankan dari menggunakan cloud service. Mari simak informasi di bawah ini untuk informasi lengkapnya!
Cloud service merupakan layanan berbasis internet yang bantu user untuk menyimpan, mengelola, dan mengakses data tanpa terbatas jarak dan waktu. Seluruh data yang terdapat dalam cloud disimpan dalam satu penyimpanan besar berupa pusat data (data center). Dari pusat data tersebut lah seluruh informasi user akan disimpan dan dikelola.
Dalam dunia perbankan, penggunaan layanan cloud diyakini bisa membantu institusi tersebut untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabah dan menghemat biaya operasional. Layanan ini berfungsi untuk mengelola data institusi dan nasabah di private cloud storage dengan lebih aman dan efisien.
Jadi, pengelolaan informasi perbankan pun bisa jadi lebih fleksibel karena bisa diakses oleh siapa pun dan dari mana pun. Apalagi jika cloud service ini terintegrasi dengan aplikasi untuk nasabah mengakses informasi rekening, melakukan proses transaksi, dan lain sebagainya.
Dalam penerapannya, cloud service beri keuntungan dalam keberjalanan operasional institusi perbankan. Berikut adalah beberapa keuntungannya:
Sistem workload dalam perbankan perlu dioptimalkan dengan menggunakan layanan cloud computing. Workload di sini berarti pembagian tugas kepada sumber daya perusahaan untuk diselesaikan pada waktu tertentu. Apabila menggunakan cara konvensional, pembagian tugas ini bisa berbenturan dan risiko human error pun semakin tinggi.
Untuk itu, layanan cloud bisa jadi solusi tepat untuk menghadirkan sistem teknologi informasi yang terintegrasi dan fleksibel. Dengan begitu, kesalahan oleh manusia pun bisa diminimalisasi dan pengaksesan data pun dapat dilakukan dengan cepat.
Mengikuti perkembangan teknologi digital dengan diimbang sistem keamanan yang andal, nasabah akan semakin percaya untuk menggunakan layanan perbankan. Nasabah juga dapat mengakses informasi mereka dengan mudah karena adanya transparansi dari institusi perbankan.
Keuntungan lainnya adalah institusi perbankan bisa mudah memantau transaksi atau informasi keluar-masuk dari berbagai perangkat. Layanan cloud tidak terpaku pada satu perangkat saja, tetapi dapat terhubung dengan perangkat lainnya tanpa terbatas lokasi, seperti gadget, smartphone, komputer, dan sebagainya.
Perusahaan pun bisa mengefisiensikan sistem kerja perbankan dengan memberikan tugas atau arahan dari perangkat masing-masing. Dengan begitu, masing-masing pengguna sudah tahu apa yang harus dilakukan kedepannya.
Dalam pengaturan ROE (return on equity), perusahaan perbankan perlu memastikan bahwa cloud service bisa memberikan keuntungan dari segi finansial yang signifikan. Hal ini lantaran ROE berkaitan dengan besarnya keuntungan institusi dengan ekuitas pemegang saham. Jadi, secara tidak langsung, penggunaan layanan cloud juga melibatkan keputusan para pemegang saham.
Dengan demikian, institusi perbankan perlu memantau biaya operasional yang dikeluarkan dan memperhitungkan keuntungan yang didapatkan dari penggunaan layanan tersebut. Dari penghitungan tersebut, institusi dan pemegang saham bisa melihat apakah ada ketercapaian tujuan dari harapan mereka.
Setiap layanan berbasis digital dan internet tentulah akan menghadapi sebuah risiko. Berikut adalah beberapa risiko penggunaan cloud service yang mungkin akan dihadapi oleh institusi perbankan:
Teknologi serba digital memungkinkan adanya ancaman kejahatan online, seperti serangan siber, virus, hingga DDoS attack. Tindak kejahatan tersebut biasanya bertujuan untuk mengambil informasi rahasia seseorang, organisasi, atau institusi untuk kemudian diperjual-belikan di situs ilegal.
Sebagai institusi perbankan yang bergerak di bidang pengamanan rekening dan memiliki lebih dari ratusan ribu nasabah, tentu Anda tidak ingin data-data nasabah tersebar, bukan? Kendati demikian, ancaman ini tetap mengintai dan perusahaan bisa melakukan upaya preventif untuk mencegahnya.
Ketersediaan akses ke cloud service dapat menjadi risiko serius bagi institusi perbankan ketika sistem mengalami permasalahan.
Jika akses ke layanan pusat data terganggu atau tidak tersedia, operasional perbankan pun akan berantakan dan juga bisa mengurangi tingkat kenyamanan dan kepercayaan nasabah.
Risiko lainnya dari penggunaan layanan ini adalah perbankan perlu mematuhi hukum dan regulasi yang berkaitan dengan pengelolaan data nasabah. Hal ini perlu dipahami oleh setiap pemilik institusi agar nasabah memiliki jaminan hukum dan institusi perbankan pun diakui kredibilitasnya.
Dengan begitu, Anda perlu memastikan bahwa layanan cloud service dari cloud provider yang digunakan memenuhi persyaratan regulasi, seperti kestabilan jaringan, sistem keamanan yang digunakan, dan sebagainya.
Sebelum memutuskan untuk menggunakan layanan cloud pada institusi perbankan, ada beberapa pertimbangan yang perlu diperhatikan.
Pertama, Anda perlu mengetahui apa yang dibutuhkan perusahaan sehingga memerlukan layanan cloud. Pastikan bahwa penggunaan cloud service bisa bantu tingkatkan produktivitas operasional perbankan, perbaikan pelayanan nasabah, dan terciptanya inovasi baru.
Selain itu, Anda juga perlu memikirkan tentang sistem keamanan yang digunakan oleh layanan cloud service. Karena perbankan berkaitan dengan penyimpanan sejumlah dana dan data nasabah, keamanan sistem perlu dimaksimalkan penggunaannya.
Keamanan ini melingkupi keamanan jaringan, keamanan data nasabah, dan segala hal yang berkaitan dengan informasi penting perusahaan atau nasabah.
Anda bisa menggunakan layanan cloud dari cloud provider yang sudah terintegrasi dengan sistem keamanan andal, seperti firewall, enkripsi end-to-end, dan sebagainya.
Ketiga, Anda pertimbangkan juga mengenai hukum dan regulasi dari penggunaan layanan cloud untuk institusi perbankan. Hal ini ditujukan agar nasabah memiliki kepastian hukum dan mempercayakan seluruh informasi pribadi mereka kepada perusahaan. Pastikan bahwa institusi Anda sudah memenuhi persyaratan regulasi yang diperlukan, seperti GDPR (General Data Protection Regulation), dan peraturan perbankan lainnya disesuaikan dengan wilayah operasi perusahaan.
Pertimbangan berikutnya adalah mengenai ketersediaan sumber daya internal institusi perbankan. Sumber daya internal diperlukan untuk mengawasi dan mengatasi permasalahan apabila sistem cloud mengalami kendala. Namun, Anda tidak perlu khawatir tentang hal ini jika menggunakan layanan cloud service dari cloud provider.
Biasanya penyedia layanan sudah menyiapkan tenaga ahli yang bertugas untuk menangani dan mengatasi permasalahan pada sistem layanan.
Setelah memahami pembahasan di atas, secara tidak langsung Anda sudah menjawab pertanyaan mengenai apakah perlu institusi perbankan bermigrasi ke cloud service. Walau ada risiko yang menghadang, layanan ini bisa tawarkan optimalisasi operasional bank dengan segudang manfaat. Anda dapat menggunakan cloud service Link Net yang tawarkan sistem keamanan otomatis untuk menjaga data penting nasabah dan perusahaan.
Penulis: Lusita Amelia.