Perbedaan antara Serangan DDoS dan Ransomware

General Business
General Business
Nov 13, 2024
Di Posting Pada 13 Nov 2024

Dalam dunia siber yang semakin kompleks, ancaman keamanan seperti serangan DDoS dan ransomware menjadi tantangan serius bagi individu dan perusahaan. Menurut laporan Gcore, serangan DDoS mengalami lonjakan 46% pada paruh pertama tahun 2024, dengan total 445.000 serangan yang tercatat. Serangan paling kuat mencapai 1,7 terabit per detik (Tbps) pada periode ini. Data menunjukkan bahwa serangan ini tidak hanya meningkat dalam jumlah tetapi juga dalam kompleksitas.

Selain itu, pada tahun 2024, kasus ransomware juga menimpa Pusat Data Nasional (PDN), yang mengalami gangguan besar yang diduga akibat serangan ransomware. Serangan ini menyebabkan terganggunya akses ke layanan penting seperti layanan keimigrasian.

Meskipun keduanya menimbulkan dampak signifikan, metode, tujuan, dan dampak serangan ini sangat berbeda. Artikel ini menguraikan secara rinci perbedaan antara serangan DDoS dan ransomware, serta langkah-langkah untuk melindungi diri dari ancaman tersebut.

Definisi Serangan DDoS dan Ransomware

A. Apa itu Serangan DDoS?

Serangan DDoS adalah serangan yang bertujuan untuk melumpuhkan atau membuat layanan online tidak tersedia bagi pengguna sahnya dengan membanjiri server atau jaringan target menggunakan sejumlah besar permintaan dari berbagai sumber. Sumber-sumber tersebut biasanya berasal dari jaringan perangkat yang telah terinfeksi dan dikendalikan secara jarak jauh, yang disebut botnet. Serangan ini menimbulkan gangguan yang berakibat pada downtime atau hilangnya akses ke layanan digital, sehingga merugikan bisnis yang sangat bergantung pada ketersediaan layanan daring.

B. Apa itu Ransomware?

Ransomware adalah malware yang mengunci atau mengenkripsi data pada perangkat korban sehingga mereka tidak dapat mengakses data tersebut kecuali korban membayar tebusan yang diminta oleh pelaku. Ransomware biasanya disebarkan melalui email phishing, lampiran berbahaya, atau eksploitasi kerentanan perangkat lunak. Selain kehilangan data, korban juga berpotensi mengalami kerugian finansial yang signifikan jika serangan ransomware berhasil.

Metode Serangan DDOs dan Ransomeware

A. Cara Melancarkan Serangan DDoS

Penggunaan botnet menjadi salah satu metode utama dalam melancarkan serangan DDoS. Botnet terdiri dari jaringan perangkat yang telah terinfeksi malware dan dikendalikan oleh penyerang. Semua perangkat dalam botnet diarahkan untuk mengirimkan permintaan secara bersamaan ke server atau jaringan target. Serangan ini membebani sistem hingga tidak mampu menangani lalu lintas yang masuk, menyebabkan kegagalan fungsi dan membuat layanan tidak dapat diakses oleh pengguna yang sah.

Jenis-jenis serangan DDoS dibedakan berdasarkan pendekatan spesifik yang digunakan untuk mengganggu target. Serangan volumetrik bertujuan membanjiri jaringan dengan volume lalu lintas data yang sangat tinggi untuk menguras bandwidth, membuat server kewalahan menangani permintaan.

Serangan protokol menargetkan lapisan protokol tertentu, seperti ICMP atau TCP, sehingga memaksa server menggunakan sumber dayanya secara berlebihan dan mengganggu komunikasi jaringan. Terakhir, serangan aplikasi bekerja pada lapisan aplikasi dengan mengeksploitasi kelemahan dalam aplikasi atau server web, menyebabkan sistem tidak dapat melayani pengguna dengan benar.

B. Cara Melancarkan Serangan Ransomware

Serangan ransomware umumnya dimulai dengan metode penyebaran melalui teknik social engineering, seperti email phishing. Dalam kasus ini, penyerang mengelabui pengguna agar membuka lampiran atau mengklik tautan yang berbahaya. Begitu ransomware berhasil masuk ke perangkat korban, proses enkripsi pun segera dilakukan. 

Ransomware akan mengenkripsi file-file penting yang ada di perangkat, sehingga korban kehilangan akses ke data tersebut. Kunci dekripsi hanya akan diberikan oleh penyerang setelah korban membayar tebusan, menjadikan ancaman ransomware sangat merugikan bagi individu maupun perusahaan yang bergantung pada data mereka.

Dampak dan Solusi Serangan DDoS dan Ransomware

Dampak dan Solusi Perlindungan Serangan DDoS

Serangan DDoS berdampak pada gangguan layanan yang signifikan, dengan downtime yang bisa merugikan perusahaan secara finansial dan menurunkan tingkat kepuasan pelanggan. Ketika server atau layanan tidak bisa diakses, perusahaan kehilangan pendapatan, dan kredibilitas mereka pun dapat terpengaruh. 

Untuk melindungi diri dari serangan ini, perusahaan dapat menggunakan layanan mitigasi DDoS dari penyedia cloud, yang mampu mendeteksi dan memblokir lalu lintas berbahaya sebelum mencapai server. Selain itu, implementasi firewall yang kuat dan monitoring lalu lintas jaringan secara berkala sangat penting untuk mengidentifikasi aktivitas mencurigakan secara dini. Menggunakan load balancer juga menjadi strategi penting dalam mendistribusikan lalu lintas agar server utama tidak terbebani sepenuhnya saat serangan terjadi.

Dampak dan Solusi Perlindungan Serangan Ransomware

Serangan ransomware dapat mengakibatkan hilangnya akses ke data penting dan menyebabkan biaya pemulihan yang tinggi, baik dari segi finansial maupun reputasi perusahaan. Jika tebusan tidak dibayarkan, korban bisa kehilangan data secara permanen, yang dapat berdampak fatal bagi operasional perusahaan. 

Untuk mengurangi risiko ini, perusahaan disarankan melakukan backup data secara berkala dan menyimpannya di lokasi terpisah yang tidak terhubung dengan jaringan utama, sehingga data tetap aman dari enkripsi ransomware. Edukasi keamanan siber kepada karyawan juga penting untuk mencegah mereka terjebak dalam serangan phishing yang sering menjadi pintu masuk ransomware. 

Selain itu, penggunaan perangkat lunak antivirus yang selalu diperbarui serta pembaruan rutin perangkat lunak untuk menutup kerentanan merupakan langkah perlindungan penting dalam menghadapi ancaman ransomware.

Kesimpulan

Serangan DDoS dan ransomware merupakan ancaman siber serius dengan metode dan dampak yang berbeda, namun sama-sama berpotensi merugikan bisnis dan individu. Serangan DDoS mengakibatkan gangguan layanan, sedangkan ransomware menyebabkan hilangnya akses data melalui enkripsi dan permintaan tebusan. Melalui pemahaman yang mendalam tentang kedua jenis serangan ini dan langkah-langkah pencegahan yang tepat, perusahaan dapat meningkatkan perlindungan dan ketahanan terhadap ancaman siber.

Lindungi bisnis Anda dari ancaman siber dengan solusi keamanan terbaik. Jangan tunggu sampai terlambat! Hubungi kami untuk konsultasi keamanan siber dan mulailah memperkuat pertahanan digital Anda hari ini.


 

Artikel Terkait
Artikel Lainnya
Lihat Semua Artikel Lainnya  
  Tautan Berhasil di Copy