Penggunaan cloud computing infrastructure sebagai media penyimpanan memang menjadi solusi tepat untuk optimalisasi manajemen data pada perusahaan, organisasi, dan khususnya pemerintahan. Pemerintah dalam menjalankan administrasi tentu harus mengikuti perkembangan teknologi untuk meningkatkan pelayanan.
Dengan teknologi berbasis digital, seluruh data penting pemerintah bisa disimpan dalam layanan server terpadu cloud computing yang dapat diakses dengan mudah oleh user. Kendati demikian, layanan digital tentu tidak dapat menghindar dari adanya risiko ancaman dari pihak luar.
Maka dari itu, mari cari tahu penerapan cloud computing di pemerintahan beserta keuntungan dan tantangan yang akan dihadapi. Simak penjelasannya di bawah ini!
Sejak tahun 1960-an, layanan cloud computing sudah mulai gencar diterapkan pada berbagai bidang kehidupan di seluruh dunia, khususnya instansi pemerintahan.
Beberapa negara sudah menerapkan teknologi ini seperti Amerika Serikat, Singapura, India, Australia, dan masih banyak lagi. Tujuan pemerintah setiap negara tersebut tentu tidak lepas dari membangun infrastruktur teknologi dan pelayanan masyarakat yang optimal.
Pemerintah Amerika Serikat (AS) sendiri telah menggunakan layanan cloud yang diberi nama "Cloud First" sejak tahun 2011. Dari layanan ini, pemerintah AS bisa membuat banyak program yang terintegrasi dengan satu server pusat.
Tidak perlu lagi dibutuhkan sebuah ruangan untuk mengelola data karena semua informasi dapat diakses melalui internet. Tentu hal ini sangat meringankan biaya pengeluaran pembangunan infrastruktur server dan pemerintah bisa fokus pada pembangunan program lainnya.
Begitu pula di negara-negara lain menerapkan teknologi serupa, seperti India dengan program ‘’Meghraj”, Singapura dengan layanan “Smart Nation”, dan masih banyak lagi.
Indonesia juga tidak kalah untuk menerapkan layanan cloud sebagai media penyimpanan terpadu. Sudah ada beberapa instansi yang menggunakan teknologi ini untuk mengoptimalkan operasional instansi.
Instansi-instansi tersebut seperti Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang menggunakan layanan cloud untuk menyimpan data-data penting instansi dan tentunya masyarakat. Hal ini disebabkan karena seluruh aktivitas berbasis digital akan terhubung dengan sistem pusat Kominfo sehingga sangat penting untuk memiliki server penyimpanan yang aman dan terpercaya.
Selain itu, ada juga Badan Informasi Geospasial (BIG) yang memakai layanan ini untuk memudahkan sharing data-data spasial dan akses pengambilan data. Geospasial di sini berkaitan dengan fasilitas umum, batas wilayah, transportasi, dan lain sebagainya.
Ditambah lagi, menteri Kominfo berusaha menggencarkan penerapan cloud computing untuk seluruh instansi pemerintah dan bisnis karena disinyalir bisa mendorong perekonomian Indonesia.
Penerapan cloud computing di pemerintahan pastilah ingin mendapatkan keuntungan dari layanan tersebut, seperti:
Sebagai sebuah instansi, pastilah pemerintahan memegang dan mengelola ratusan hingga ribuan data penting milik instansi dan masyarakat. Banyaknya data tersebut perlu dijadikan satu dalam media penyimpanan yang nantinya bisa diakses dengan mudah. Semua data penting juga bisa di-backup ke cloud agar tersimpan dengan aman.
Teknologi cloud computing menawarkan penyatuan dan penggabungan ratusan ribu data tersebut agar terjadi keselarasan antar-lembaga dalam pemerintahan. Dengan penyimpanan data terpusat, akses informasi akan lebih mudah untuk dikelola. Koordinasi dan komunikasi antar-lembaga pun akan semakin optimal karena setiap user dapat mengakses informasi yang sama.
Layanan berbasis digital ini juga memudahkan proses integrasi data karena dapat diselesaikan dengan cepat dan meminimalisasi human error. Jadi, pelayanan kepada masyarakat pun akan terus berjalan efektif.
Dengan menerapkan layanan cloud untuk operasional instansi, pemerintah tidak perlu lagi mengeluarkan biaya tinggi untuk pembangunan infrastruktur IT mandiri.
Sebagai solusinya, pemerintah bisa bekerja sama dengan cloud provider untuk menyediakan layanan penyimpanan terpadu. Hal ini dilakukan agar provider tersebut bisa fokus untuk mengamankan dan melindungi data penting yang dimiliki pemerintah.
Selain itu, proses pengambilan data pun dapat dilakukan kapan saja selama memiliki akses dan terhubung dengan koneksi internet. Dengan begitu, operasional pemerintah pun akan lebih efisien dalam waktu.
Di Indonesia sendiri, pemerintahan sudah memiliki persyaratan keamanan ketat untuk dipatuhi dan dipenuhi oleh cloud provider. Persyaratan keamanan tersebut dilindungi oleh undang-undang yang berlaku untuk meminimalisasi risiko adanya peretasan atau pencurian data penting pemerintah dan masyarakat.
Jadi, skalabilitas dan ketersediaan data dapat terjamin dengan adanya sistem keamanan optimal seperti enkripsi end-to-end, firewall, dan lain sebagainya.
Kemudahan akses informasi dari satu server pusat akan memungkinkan terwujudnya pelayanan masyarakat terpadu. Setiap lembaga dalam pemerintah dapat memiliki informasi yang sama sehingga lebih cepat dalam mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Di balik berbagai keuntungan yang ditawarkan oleh cloud computing, pemerintah tetap akan menghadapi tantangan yang perlu segera diambil kebijakannya. Berikut adalah beberapa tantangan tersebut:
Menurut data Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK), tingkat pembangunan infrastruktur teknologi di Indonesia terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Indeks tersebut secara tidak langsung memperlihatkan bahwa pembangunan teknologi informasi belum merata di seluruh wilayah Indonesia, terutama koneksi internet.
Untuk itu, permasalahan ini menjadi tantangan bagi pemerintah untuk menyediakan ketersediaan koneksi internet. Pasalnya, jika pemerintah ingin menerapkan layanan cloud computing, layanan tersebut sangat bergantung pada kualitas internet.
Dengan penerapan server penyimpanan data terpusat, pemerintah perlu belajar lagi mengenai mekanisme layanan tersebut agar penggunaannya semakin optimal. Maka dari itu, setiap bagian dalam pemerintahan perlu memiliki kemampuan beradaptasi yang cepat untuk menangani pengelolaan layanan.
Walaupun layanan cloud computing sudah disediakan oleh cloud provider, pemerintah juga perlu ikut andil dalam pemantauan, pengaturan, manajemen, dan pengelolaan sumber daya serta data pada cloud.
Cloud computing dengan sistem keamanan andal tidak lepas juga dari ancaman keamanan data. Ancaman serangan siber berupa virus, ransomware, peretasan, dan lainnya sebagainya terus mengintai teknologi ini.
Untuk itulah ancaman ini menjadi tantangan serius bagi pemerintah karena menyimpan data sensitif negara dan masyarakat. Penting bagi pemerintah untuk memastikan sistem keamanan cloud provider yang digunakan serta aturan yang tegas bagi siapa pun yang melanggar akses masuk ke dalam server.
Setelah membaca pembahasan di atas, kini Anda sudah semakin paham bagaimana pentingnya penerapan cloud computing di pemerintahan. Solusi terbaik bagi pemerintah untuk mengoptimalkan operasional dan layanan masyarakat adalah dengan bekerja sama bersama cloud provider seperti Link Net. Link Net sediakan layanan cloud service dengan sistem keamanan otomatis dan meminimalisasi tantangan yang akan dihadapi.
Penulis: Lusita Amelia.