Cloud computing berperan cukup besar dalam segala bidang kehidupan manusia khususnya terkait penyimpanan data penting pribadi atau perusahaan. Kemampuannya untuk memberikan kapasitas memori yang besar dan mudah diakses menjadikannya banyak digunakan oleh pengguna perangkat.
Kendati demikian, cloud computing juga tidak terlepas dari ancaman bencana atau gangguan dari luar. Layanan tersebut tetap akan mengalami permasalahan apabila ada kerusakan. Akan tetapi, yang menjadikannya spesial adalah bagaimana user mengatur strategi Cloud Disaster Recovery Plan (CRDP)
Apa sebenarnya CRDP itu? Daripada penasaran, mari simak pembahasan lebih lengkapnya berikut ini!
Cloud Disaster Recovery Plan (CRDP) adalah strategi yang dibuat untuk memulihkan sistem atau jaringan terdampak bencana atau gangguan tidak terduga lainnya. Tujuan dari CRDP ini adalah untuk memastikan perusahaan bisa beroperasional kembali secara cepat dan efektif setelah mengalami gangguan.
Dengan kata lain, perusahaan perlu memastikan akses dan layanan kepada pelanggan tetap bisa berjalan untuk mengurangi ketidaknyamanan mereka. Selain itu, dengan membuat strategi ini, perusahaan juga dapat menjamin keamanan data bisnis dan customer/klien walau terdampak bencana.
Seluruh data penting perusahaan atau individu disimpan dalam cloud yang memudahkan user untuk mengakses data kapan saja tanpa batasan. Biasanya, sistem cloud ini disediakan oleh cloud provider yang bisa diakses dengan mudah selama memiliki koneksi internet.
Dalam proses pembuatannya, CRDP umumnya melibatkan beberapa tahap seperti pemetaan dan identifikasi risiko bencana atau gangguan, strategi pemulihan data, uji coba, dan proses pembaruan data.
Untuk memulihkan akses data perusahaan pada sistem cloud, CRDP memiliki tahapan cara kerja seperti berikut:
Pada tahap ini, CRDP dibuat untuk menyediakan salinan cadangan sistem dan data bisnis yang terletak di cloud. Ketika bencana atau gangguan terjadi pada sistem dan data utama, sistem dan data cadangan ini dapat diaktifkan untuk menggantikan sistem utama dan memulihkan layanan bisnis dalam waktu yang singkat.
Ketika sistem terdampak gangguan, sistem utama akan mengalami kelumpuhan sementara sehingga dialihkan ke sistem cadangan. Data yang sudah disalin dan dicadangkan bisa diakses oleh user melalui sistem ini.
Pada tahap ini, sistem utama akan ditinjau kembali pemulihannya agar segera bisa digunakan kembali. Hal ini lantaran sistem cadangan hanya bersifat sementara dan tidak terlalu optimal untuk digunakan untuk menggantikan peran sistem utama.
Setelah proses pemulihan telah selesai dan berjalan dengan baik, operasional akses data bisa segera dialihkan kembali ke sistem utama. Dengan begitu, user dan perusahaan pun dapat lebih nyaman dan leluasa dalam mengelola data dalam cloud.
Dengan membuat strategi CRDP, ada beberapa keuntungan yang bisa dirasakan oleh user, seperti:
Dengan memiliki CRDP, perusahaan dapat memastikan bahwa sistem, server, dan data bisnis mereka terlindungi dari bencana atau gangguan lainnya.
Hal ini dapat memungkinkan perusahaan untuk tetap mempertahankan operasional bisnis sekalipun terdampak bencana. Pelanggan atau klien tetap bisa menikmati fitur dan layanan yang disediakan perusahaan tanpa kendala. Strategi ini juga dapat mengurangi dampak buruk dari downtime yang kemungkinan terjadi.
Dengan rutin melakukan backup data di cloud, strategi CRDP bisa berjalan dengan optimal. Mengapa demikian? Hal ini lantaran user tidak perlu khawatir data penting akan hilang atau rusak berbarengan dengan bencana atau gangguan yang terjadi.
Selain itu, dari proses backup ini, keamanan data perusahaan juga terjamin karena user tetap bisa mengaksesnya.
CRDP memberikan kesempatan bagi user untuk memulihkan sistem cloud dalam waktu cepat dan efektif. Hal ini lantaran data penting perusahaan atau pribadi sudah dicadangkan dalam cloud sehingga hanya perlu me-restore data tersebut.
Untuk menentukan seberapa efektif strategi CRDP bagi user, berikut ada beberapa indikator yang bisa menjadi pertimbangan:
CRDP perlu memiliki strategi pemulihan yang tepat dan efektif agar bisa segera beradaptasi dengan bencana atau gangguan yang terjadi. Dengan kata lain, perusahaan bisa mengatur bagaimana sistem cloud segera merespons terhadap kemungkinan ancaman dengan cepat.
Strategi pemulihan ini perlu dilandaskan pada analisis risiko, uji coba secara berkala, dan metode untuk memastikan efektivitasnya.
Strategi CRDP bisa berjalan dengan efektif tergantung dari jenis bencana atau gangguan yang menyerang sistem cloud. Maka dari itu, perlu dilakukan analisis kemungkinan ancaman seperti serangan siber, virus, dan lain sebagainya.
Anda bisa mengkategorisasikan gangguan ini dari yang tidak berisiko ke paling berisiko tinggi. Anda dapat juga melakukan uji coba dengan penetration testing untuk simulasi jika terjadi permasalahan di masa mendatang.
CRDP dikatakan berhasil apabila dapat memulihkan jaringan cloud dengan cepat. Hal ini berkaitan dengan waktu operasional perusahaan untuk tetap melayani customer/klien.
Efisiensi berkaitan dengan kemampuan CRDP untuk mengatasi dan memulihkan kembali sistem cloud yang terdampak gangguan. Ada indikator yang menjadikan CRDP dikatakan efisien, yaitu:
Perusahaan menyusun strategi CRDP tentu perlu memikirkan pengelolaan risiko akibat adanya gangguan yang terjadi. Untuk itu, diperlukan manajemen risiko yang kuat untuk meminimalisasi kerugian perusahaan.
Strategi yang kurang tepat bisa mengurangi keuntungan perusahaan karena customer atau klien akan beralih ke layanan lain yang lebih optimal sistemnya. Jadi, pastikan Anda sudah mempertimbangkan hal tersebut dengan mengelola risiko dengan tepat.
Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang bisa mempertahankan kualitas pelayanan sekalipun terdampak bencana. Maka dari itu, CRDP bisa dikatakan efisien apabila akses data di cloud tetap dapat diakses oleh user.
Setelah memahami pembahasan di atas, kini Anda pasti sudah sadar mengenai pentingnya menyusun Cloud Disaster Recovery Plan (CRDP) untuk mengurangi risiko akibat bencana. Untuk itu, Anda bisa menggunakan layanan cloud dari cloud provider seperti Link Net yang bantu penyimpanan data perusahaan secara aman dan terpercaya. Dengan layanan ini, potensi kehilangan atau kerusakan data akibat bencana atau gangguan lainnya bisa diatasi dengan cepat dan tepat.
Penulis: Lusita Amelia.