Penerapan Internet of Things (IoT) dalam kancah tata kota di Indonesia semakin digalakkan dengan adanya “Gerakan Menuju Smart City” yang dicanangkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pada tahun 2017 lalu. Hal ini penting, sebab diperkirakan 83% masyarakat Indonesia pada tahun 2045 akan tinggal di kota, sehingga perlu perencanaan tata kota yang cerdas untuk membantu mengatasi potensi masalah.
Pada kenyataannya, banyak tantangan yang harus dihadapi oleh pemerintah dalam membentuk smart city ini. Tantangan ini bervariasi mulai dari minimnya sumber daya manusia yang ahli di bidang IT hingga masalah keamanan data.
Namun demikian, tantangan ini tidak harus menjadi halangan untuk menciptakan “kota pintar”. Memang, tantangan tersebut harus ditangani secara bertahap tapi konsisten. Berikut ini 7 contoh smart city di Indonesia dan dampak positifnya:
Sebagai ibukota sekaligus kota dengan tingkat urbanisasi tertinggi di Indonesia, tidak heran jika Daerah Ibukota Jakarta menjadi salah satu pionir penerapan Internet of Things (IoT) dalam smart city di Indonesia. Jakarta tercatat mulai menerapkan konsep smart city sejak tahun 2015 dengan dirilisnya Jakarta Smart City Lounge.
Lebih lanjut lagi, pada tahun 2019 Pemerintah Kota ini menerbitkan aplikasi yang diberi nama Jakarta Kini (JAKI). Dengan aplikasi tersebut, warga kota Jakarta bisa mengakses berbagai fitur, mulai dari wifi publik gratis, melaporkan tindak kriminalitas hingga mendaftar vaksin di fasilitas kesehatan terdekat.
Salah satu dampaknya adalah hingga September 2021 lalu, Jakarta menjadi provinsi pertama di Indonesia yang berhasil mendistribusikan vaksin kepada lebih dari 600.000 individu. Bahkan, beberapa inovasi yang dilakukan oleh Pemerintah Jakarta untuk membentuk Jakarta Smart City Ini telah menjadi nominasi penghargaan PBB pada tahun 2023 ini (Uzone).
Kota lain yang juga sudah mencoba menerapkan konsep smart city adalah Kota Yogyakarta. Menurut publikasi dari Pusat Studi Perencanaan Pembangunan Regional (PSPPR), kota seluas kurang lebih 32 kilometer persegi ini telah mencanangkan pembentukan smart city, khususnya e-government, sejak tahun 2015 lalu dengan terbitnya Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 15 Tahun 2015.
Pada tahun 2018, pemerintah kota ini menerbitkan aplikasi dan website yang disebut dengan Jogja Smart Service (JSS). Dengan aplikasi dan website ini, masyarakat maupun pengunjung bisa melakukan banyak hal, mulai dari pendaftaran akta kelahiran, membuat laporan kepada Pemda hingga memesan tiket pariwisata yang memang sudah menjadi landmark kota ini.
Fitur lain yang tidak kalah penting adalah fitur akses CCTV dimana pengunjung website maupun aplikasi bisa memantau CCTV secara real time. Akibatnya, wajah pelaku tindak kriminal yang terekam CCTV dapat segera diidentifikasi.
Kota berbasis pariwisata lain yang juga sudah menerapkan smart city adalah Denpasar. Pada tahun 2016, ibu kota provinsi Bali ini menerbitkan aplikasi bernama Pro Denpasar yang kemudian berganti nama menjadi Denpasar Prama Sewaka (DPS). Satu tahun kemudian, Pemerintah Kota ini juga menerbitkan website dengan nama Pro Denpasar.
Baik dengan website maupun aplikasi ini, penduduk kota Denpasar bisa melakukan banyak hal, seperti melaporkan masalah perkotaan, menjelajahi tempat wisata di Kota Denpasar, menghubungi nomor-nomor penting, dan masih banyak lainnya.
Sebagai kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta, tentunya Surabaya tidak ingin kalah melakukan inovasi. Bahkan, inovasi smart city di ibu kota Jawa Timur ini sudah dikenal sejak tahun 2011.
Berbeda dengan beberapa kota sebelumnya, penerapan konsep kota pintar di kota yang terletak di utara Jawa Timur ini lebih berbasis pada website. Dengan mengunjungi website surabaya.go.id, Anda bisa mengakses berbagai informasi, mulai dari event dan tempat wisata di Surabaya, hingga nomor handphone pejabat publik kota tersebut.
Meskipun demikian, Pemkot Surabaya juga menerbitkan aplikasi khusus transportation management system yang diberi nama GOBIS Surabaya Bus. Dengan aplikasi ini, Anda bisa memantau lokasi bus dalam kota Surabaya dari halte ke halte secara real time.
Konsep smart city sedikit demi sedikit juga telah diterapkan di ibukota Jawa Tengah, Semarang. Pada tahun 2023 ini, Pemerintah Kota Semarang telah menerbitkan website khusus Smart City. Rencananya, pengembangan kota pintar tahap 1 di kota ini akan selesai pada Juni 2023.
Di website ini, pengunjung bisa mengakses berbagai kebutuhan, mulai dari berita terkini mengenai kota ini, informasi lengkap mengenai birokrasi hingga menyampaikan laporan di sebuah layanan yang disebut dengan Sapa Mbak Ita.
Tidak hanya website, Pemerintah Kota Semarang juga telah menerbitkan aplikasi untuk transportation management system dalam kota yang disebut dengan Trans Semarang Mobile dan aplikasi pelaporan untuk polisi dengan nama Libas. Di aplikasi Libas ini, warga kota semarang bisa melaporkan tindak kriminal hanya dengan menekan tombol SOS dan membuat SKCK tanpa mengantri dalam satu hari saja.
Dibantu dengan ASEAN-Australia Smart City Trust Fund, Makassar berhasil menjadi “kota pintar” peringkat 114 dari 141 kota pintar di dunia yang masuk ke dalam Smart City Index (SCI) tahun 2023. Dalam mewujudkan impian menjadi kota pintar ini, Makassar membawa tiga misi, yaitu pertama revolusi sumber daya manusia, termasuk birokrasi. Kedua, rekonstruksi kesehatan, ekonomi dan budaya dan ketiga restorasi ruang publik inklusif.
Pembangunan smart city di wilayah ini tidak dibangun secara serta merta. Program ini sudah dicanangkan oleh Pemerintah Kota Makassar sejak tahun 2015-2016. Pada tahun 2023 hingga 2025 ini, pengembangan kota pintar di Makassar mencapai tahap Makverse dimana Pemerintah mencanangkan pengembangan metaverse untuk mendukung penyediaan layanan pemerintahan di Makassar secara virtual.
Daerah lain selain Jakarta dan Makassar yang masuk ke dalam Smart City Index (SCI) tahun 2023 adalah Medan. Dalam indeks tersebut, ibukota Sumatera Utara ini mendapatkan peringkat 112 dari 141 kota yang diteliti oleh IMD World Competitiveness Center.
Dengan mengunjungi website https://smartcity.pemkomedan.go.id/, pengunjung bisa mengetahui layanan apa saja yang dikembangkan oleh Pemerintah Medan untuk menjadi kota pintar. Salah satu di antaranya adalah layanan melaporkan kondisi di lapangan melalui aplikasi Lapor. Data laporan ini kemudian akan di teruskan di Medan Command Center dan akan ditindaklanjuti dalam beberapa menit saja.
Pengembangan smart city di Indonesia memang harus melewati banyak tantangan. Selain kondisi sumber daya manusia yang belum mencukupi kebutuhan industri, sebuah smart city juga membutuhkan koneksi internet yang tidak hanya kuat di pusat komando saja, tetapi juga kuat hingga di pelosok kampung sekalipun.
Link Net menghadirkan solusi terbaik untuk jaringan internet di smart city. Dilengkapi dengan leased line kualitas terbaik, Link Net memastikan jaringan internet kuat bahkan ke pelosok kampung sekalipun.