Di era serba digital sekarang ini, ancaman pencurian data terus mengintai aktivitas user tidak terkecuali dalam dunia bisnis. Bidang bisnis umumnya menjadi target utama upaya pencurian data karena sejatinya sebuah perusahaan menghimpuan ratusan hingga ribuan data customer/klien dan milik perusahaan itu sendiri.
Untuk itu, diperlukan upaya pengendalian keamanan data agar tidak mudah dicuri oleh hacker tidak bertanggung jawab. Ada beberapa metode yang bisa digunakan dalam rangka pengendalian informasi ini.
Apa saja metode-metode tersebut? Seperti apa contoh nyata dari praktik pengendalian keamanan data ini? Daripada penasaran, mari simak informasi lebih lengkapnya di bawah ini!
Sebelum mengetahui berbagai metode dan praktiknya, Anda perlu ketahui dahulu mengapa penting bagi perusahaan untuk melakukan pengendalian keamanan data seperti berikut ini:
Tujuan utama dari penerapan upaya ini adalah untuk melindungi privasi data dari serangan siber. Sejak terciptanya teknologi, serangan siber menjadi musuh utama bagi setiap user. Bagaimana tidak? Serangan ini bisa mengunci atau bahkan merusak data penting yang dimiliki oleh pengguna.
Sebagai sebuah perusahaan yang memiliki banyak data penting, tentu Anda tidak ingin hal ini terjadi, bukan? Pasalnya, setiap data customer/klien dan perusahaan bisa dijual oleh hacker di situs ilegal untuk digunakan dengan berbagai tujuan. Misalnya, pengajuan pinjaman di aplikasi online ilegal, pembelian transaksi gelap, dan masih banyak lagi.
Berikutnya mengapa pengendalian keamanan data perusahaan menjadi penting tidak lain adalah untuk meningkatkan kepercayaan customer/klien. Dalam bertransaksi, tentu Anda akan meminta informasi customer untuk dimasukkan ke dalam database dan proses verifikasi.
Ditambah lagi jika perusahaan Anda bergerak di bidang layanan yang memungkinkan customer untuk terus menggunakan jasa Anda. Apabila demikian, penting untuk bisnis Anda menggunakan sistem keamanan data yang andal dan terpercaya sehingga informasi penting yang dimiliki tersimpan aman.
Ternyata, pengendalian keamanan data juga dapat menjaga produktivitas karyawan, lho! Bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Hal ini disebabkan karena karyawan tetap bisa mengakses data tanpa hambatan untuk melayani customer/klien atau aktivitas lainnya.
Misalnya, data perusahaan di-hack atau diinfeksi virus, seperti ransomware, tentu karyawan tidak bisa mengelola informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan operasional bisnis.
Adapun metode-metode pengendalian keamanan data yang bisa diterapkan pada sistem perusahaan Anda, antara lain:
Mungkin Anda sudah tidak asing lagi dengan metode yang satu ini. Metode ini bekerja dengan cara mengubah data menjadi format yang tak dapat dibaca oleh pihak tidak berwenang. Singkatnya, hanya pemilik data tersebutlah yang dapat mengaksesnya.
Contoh sederhananya dapat dilihat pada aplikasi pesan singkat. Seluruh pesan yang dikirimkan ke kontak yang ada di smartphone, tidak bisa dilihat atau dibaca orang lain termasuk developer aplikasi itu sendiri.
Maka dari itu, sangat cocok apabila perusahaan ingin menggunakan aplikasi pesan singkat sebagai media komunikasi dengan customer/klien.
Metode berikutnya ini merupakan upaya pengendalian keamanan informasi dengan mencadangkan (backup) file untuk menghindari kemungkinan kegagalan perangkat atau serangan siber. Jadi, Anda diarahkan untuk tidak hanya mengandalkan database saja, tetapi juga mengantisipasi risiko dengan rutin melakukan backup.
Salah satu manfaat backup bagi perusahaan adalah perusahaan tetap bisa menyediakan informasi kepada customer dan karyawan sehingga operasional perusahaan tetap terus berjalan lancar.
Metode kriptografi melibatkan penggunaan kunci enkripsi yang digunakan untuk mengubah data asli menjadi bentuk yang tidak dapat dibaca yang dikenal dengan istilah ciphertext. Hanya pemilik yang memiliki kunci dekripsi sesuai yang dapat mengembalikan ciphertext menjadi data asli (plaintext).
Tujuan utama dari kriptografi adalah memastikan kerahasiaan dan otentikasi data. Dengan begitu, perusahaan bisa menjaga kepercayaan pelanggan dan juga menjaga nama baik bisnis itu sendiri.
Berbagai metode di atas bisa diterapkan pada beberapa contoh praktik pengendalian keamanan data di bawah ini:
Praktik pertama yang bisa dilakukan untuk mengendalikan keamanan data adalah dengan melakukan penetration testing (pentest). Singkatnya, pentest adalah upaya pengujian keamanan dengan mengidentifikasi titik lemah jaringan.
Proses identifikasi tersebut dilakukan dengan mensimulasikan serangan yang mungkin dilakukan hacker pada jaringan perusahaan Anda. Biasanya pentest ini disimulasikan untuk menyerang enkripsi data atau menanamkan virus untuk melihat apakah jaringan mudah disusupi atau tidak.
Praktik penetration testing ini dapat membantu perusahaan untuk mengevaluasi, mengambil kebijakan, dan memperbaiki kerentanan keamanan yang ditemukan dari hasil simulasi tersebut. Dengan melakukan pentest secara teratur, kurang lebih setiap 6 bulan sekali, perusahaan dapat meningkatkan keamanan dan melindungi informasi penting dari ancaman siber.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, penting bagi perusahaan penghimpun informasi untuk rutin mencadangan informasi yang dimiliki. Namun, tidak jarang user lupa atau lalai untuk mem-backup data yang mereka miliki.
Oleh karena itu, Anda bisa memanfaatkan fitur auto-backup yang akan mencadangkan data Anda setiap hari, setiap bulan, atau beberapa bulan sekali tergantung kebutuhan. Jadi, informasi Anda akan dipindahkan ke jaringan backup dan bisa diakses ketika jaringan utama mengalami gangguan atau kerusakan.
Demikianlah beberapa contoh pengendalian keamanan data agar tidak dicuri dengan menggunakan metode-metode pertahanan data. Sebagai pemilik perusahaan, Anda bisa melakukan penetration testing dari penyedia jasa seperti Link Net. Layanan ini sudah memenuhi regulasi Bank Indonesia dan menggunakan ISO 27001-2013 untuk memaksimalkan simulasi serangan hacker sebagai bentuk pengendalian keamanan data.
Penulis: Lusita Amelia.