Ketika Anda membuka situs dan aplikasi pada gadget saat berada di luar kota atau daerah lainnya, Anda akan tetap bisa mengaksesnya dengan lancar. Padahal, bisa saja server situs tersebut berada di daerah lain yang jauh dari tempat Anda berada. Kelancaran dan kemudahan akses ini adalah bukti jasa dari Content Delivery Network (CDN).
CDN ini tersebar di berbagai lokasi di seluruh wilayah Indonesia bahkan dunia. Tujuan utamanya adalah untuk mempercepat proses perintah sebuah situs dari pengunjung tanpa terhalang jarak. Tentu Anda tidak ingin menghabiskan waktu untuk menunggu loading yang lama, bukan?
Lalu, bagaimana cara kerja CDN untuk membuat performa website jadi lebih cepat? Daripada penasaran, mari cari tahu pengertian CDN itu sendiri dan cara sistem tersebut bekerja dengan menyimak penjelasan di bawah ini!
Content Delivery Network (CDN) adalah jaringan yang didistribusikan merata di berbagai lokasi untuk mengirimkan konten, seperti file media, file CSS, HTML, JavaScript, halaman situs, dan aplikasi.
CDN ini juga bertujuan untuk mengurangi waktu respons dan latensi dalam mengakses konten internet. CDN bekerja dengan cara menempatkan salinan konten di server yang berada di lokasi strategis untuk memberikan akses tercepat kepada pengunjung di suatu wilayah tertentu.
Ketika membicarakan tentang CDN, sistem tersebut tidak terlepas dari peran origin server dan edge server. Origin server yang dimaksud adalah host asli yang berisi kumpulan seluruh file konten sebuah website.
Di sini, latensi rendah bisa terwujud berkat adanya peran CDN yang terintegrasi dengan edge server. Ketika Anda mengakses sebuah situs dan memberikan perintah, situs tersebut akan merespons dan meminta konten dari salah satu edge server.
Edge server di sini bermakna sebuah jaringan yang menyimpan cache konten website dari origin server. Sistem CDN akan memilih server paling dekat dengan pengunjung situs agar waktu loading bisa lebih cepat.
Dengan adanya edge server yang tersebar di beberapa tempat strategis ini, sebuah situs dapat mengantisipasi kelebihan beban atau menghindari gangguan saat origin server mengalami kendala. Hal ini lantaran edge tidak perlu lagi mengambil data dari origin server karena sudah memiliki cadangan.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, CDN bekerja dengan menyebarkan konten ke setiap jaringan yang terhubung. Umumnya, sebuah situs yang bekerja tanpa CDN akan meminta konten langsung ke origin server. Kendati demikian, hal tersebut akan membuat latensi tinggi karena jika pengunjung situs berada jauh dari host asli, mereka akan kesulitan mengakses situs.
Berbeda dengan cara kerja pengiriman data menggunakan CDN. Pengunjung yang mengakses suatu website atau aplikasi akan mengirimkan informasi kepada server utama. Informasi tersebut kemudian akan diserahkan kepada jaringan CDN terdekat dari wilayah pengunjung melalui alamat IP DNS (Internet Protocol Domain Name System).
IP DNS di sini berfungsi untuk melacak host server dan pengalamatan lokasi pengunjung situs. Jadi, DNS akan mencocokan nama domain sebuah situs web dengan alamat IP. Dengan begitu, komputer akan mengerti jenis situs apa yang ingin diakses dan segera memunculkannya.
Jadi, ketika perusahaan menggunakan sistem ini, mereka tidak perlu menunggu waktu lama untuk load konten pada situs karena pada umumnya sistem CDN menggunakan fitur load balancing. Fitur ini berfungsi untuk load menghindari gangguan dan menstabilkan server ketika jaringan sedang mengalami kendala.
Setelah itu, jaringan tersebut akan mengambil file cache konten dari host server dan menyimpannya dalam server CDN. Setelah itu, CDN akan mengirimkan salinan file konten yang sudah ada ke pengguna terdekat. Proses ini dilakukan secara terus menerus setiap kali ada pengunjung yang ingin mengakses konten pada situs perusahaan.
Setelah memahami pengertian dan cara kerja dari CDN, kini Anda juga perlu mengetahui beberapa manfaat dari penggunaan metode tersebut. Manfaatnya adalah sebagai berikut:
Semakin baik performa situs Anda, semakin tinggi juga jumlah pengunjung yang datang. Hal ini berkaitan dengan SERP (Search Engine Result Page). SERP merupakan halaman situs yang disajikan kepada pengunjung ketika mereka mencari keyword melalui laman pencarian.
SERP memiliki algoritma yang bisa memunculkan situs berdasarkan lokasi, pengaturan pengguna, hingga riwayat penelusuran.
Jadi, ketika situs perusahaan berjalan dengan lancar dan cepat, kesempatan untuk mendapatkan peringkat terbaik di SERP semakin tinggi. Hal ini menjadikan situs Anda bisa menjadi rekomendasi teratas untuk dikunjungi.
Dari peringkat tersebut, hal ini bisa menunjukkan bahwa situs perusahaan terjamin dari serangan siber sehingga memudahkan pengunjung untuk mengakses konten.
Dengan menempatkan salinan konten di server-server yang sudah tersebar merata, CDN dapat mengurangi beban pada origin server. Dengan begitu, waktu yang diberikan untuk mengirimkan informasi akan lebih cepat dan pengunjung tidak perlu menunggu loading terlalu lama.
Lambatnya proses data dari server bisa menjadi penyebab situs lambat dan latensi tinggi. Hal ini bisa terjadi karena hanya berpaku pada satu hosting tanpa mempertimbangkan sistem CDN.
Dengan ketersediaan konten ini, perusahaan tidak perlu khawatir adanya hambatan pengiriman konten ke situs perusahaan. Jadi, perusahaan tetap bisa menampilkan konten secara cepat melalui sistem CDN sesuai perintah pengunjung.
CDN juga dapat membantu menjaga keamanan situs web perusahaan Anda dengan menangani DDoS attack. DDoS ini berbahaya karena bisa melakukan serangan ke situs yang diakses melalui informasi geografis dan bahkan hanya dilakukan oleh bot.
Akibatnya, traffic web akan bermunculan yang menyebabkan pengunjung akan kesulitan mengakses konten.
Dengan menggunakan sistem CDN, situs Anda bisa melindungi data sensitif dari serangan siber seperti itu. Hal ini lantaran server CDN akan mengalihkan traffic web dari origin server ke server proxy. Proxy ini berperan untuk mengamankan koneksi pengunjung internet dengan mengubah alamat IP.
Salah satu pengeluaran terbesar dalam mengelola sebuah situs adalah biaya hosting website. Dengan CDN, Anda tidak perlu lagi mengeluarkan biaya tambahan jika hosting asal sedang mengalami kendala.
CDN akan bantu menangani traffic web yang terjadi dengan menggunakan file cache yang sudah tersimpan. Jadi, perusahaan tidak perlu berfokus pada permasalahan yang terjadi di origin server dan bisa mengalokasikan pengeluaran untuk biaya operasional lainnya.
Contoh penggunaan CDN yang paling banyak ditemukan adalah pada situs e-commerce. Situs yang berisikan penjualan produk secara daring ini biasanya memiliki banyak gambar produk dan halaman situs yang harus diunggah. Banyaknya gambar dan halaman ini biasanya bisa menyebabkan waktu loading menjadi lama.
Banyaknya pengunjung yang mengakses situs dalam satu waktu juga menjadi penyebab latensi menjadi semakin tinggi. Kendati demikian, jika sebuah perusahaan menggunakan CDN, konten situs dapat didistribusikan secara efisien dan cepat kepada pengunjung. Dengan begitu, perusahaan sangat direkomendasikan untuk menggunakan sistem CDN agar situs perusahaan bisa diakses dengan mudah dan lancar.
Contoh lainnya adalah platform streaming seperti YouTube, Netflix, dan lain sebagainya. Situs dan aplikasi tersebut memiliki banyak konten media, seperti gambar, audio, dan video. Dengan menggunakan CDN, pengunjung akan lebih cepat mengakses dan mengunggah file konten media yang diinginkan.
Berikut adalah beberapa referensi penyedia CDN terkenal yang bisa Anda coba gunakan:
Setelah memahami lebih dalam tentang CDN beserta cara kerja, manfaat, hingga platform penyedia sistem tersebut, apakah Anda tertarik untuk menggunakannya? Tingkatkan performa website dengan tawarkan pengalaman browsing di situs dengan cepat dan praktis untuk pengunjung menggunakan sistem CDN seperti yang disediakan oleh Link Net.
(Penulis: Lusita Amelia)