Ancaman Serangan DDoS pada Layanan Keuangan

Financial Services
Financial Services
Mar 24, 2025
Di Posting Pada 24 Mar 2025

Apa Itu Serangan DDoS?

Bayangkan sebuah toko yang dipenuhi oleh ratusan orang yang hanya berdiri di dalam tanpa berbelanja. Akibatnya, pelanggan yang benar-benar ingin membeli sesuatu tidak bisa masuk. Inilah gambaran sederhana dari serangan DDoS (Distributed Denial of Service).

Dalam dunia digital, serangan ini terjadi ketika penjahat siber membanjiri server dengan lalu lintas internet dalam jumlah besar hingga sistem tidak bisa menangani permintaan yang sah. Akibatnya, layanan online seperti aplikasi perbankan atau platform pembayaran menjadi lambat atau bahkan tidak bisa diakses sama sekali.

Bagi industri keuangan, serangan ini bisa sangat berbahaya. Tidak hanya mengganggu aktivitas pelanggan, tetapi juga dapat merusak reputasi perusahaan dan menyebabkan kerugian finansial yang besar.

Mengapa Layanan Keuangan Sering Menjadi Target?

Dilasir dari Cyberhub.id, serangan DDoS meningkat sebesar 46% pada paruh pertama tahun 2024 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Mengapa hal ini terjadi?

Salah satu alasan utama adalah karena sektor keuangan selalu menjadi target empuk bagi penjahat siber. Setiap harinya, miliaran transaksi terjadi dalam sistem perbankan dan fintech. Ini membuat layanan keuangan menjadi sasaran yang menguntungkan bagi para peretas yang ingin mencuri data atau meminta tebusan. 

Selain itu, layanan keuangan sangat bergantung pada kepercayaan pelanggan. Jika sebuah bank atau platform pembayaran mengalami gangguan karena serangan DDoS, nasabah bisa kehilangan kepercayaan dan mulai mencari layanan lain yang lebih aman. 

Dalam beberapa kasus, penjahat siber bahkan menggunakan serangan DDoS sebagai alat pemerasan, menuntut perusahaan untuk membayar sejumlah uang agar serangan dihentikan.

Dampak Serangan DDoS pada Layanan Keuangan

Ketika sebuah layanan keuangan terkena serangan DDoS, dampaknya bisa terasa dalam berbagai aspek. Pertama, layanan menjadi tidak bisa digunakan. Nasabah yang ingin login ke aplikasi perbankan, mentransfer uang, atau melakukan pembayaran online akan mengalami kesulitan. Ini bisa menyebabkan kepanikan, terutama jika mereka membutuhkan akses mendesak untuk transaksi penting.

Kedua, perusahaan bisa mengalami kerugian finansial yang sangat besar. Bayangkan sebuah platform pembayaran digital yang tiba-tiba lumpuh selama beberapa jam. Setiap transaksi yang gagal berarti potensi pendapatan yang hilang. Beberapa laporan memperkirakan bahwa satu jam gangguan akibat serangan DDoS bisa merugikan perusahaan hingga ratusan juta rupiah.

Ketiga, dampak jangka panjang yang sering diabaikan adalah penurunan kepercayaan nasabah. Jika suatu layanan sering mengalami gangguan akibat serangan siber, pelanggan akan mulai mencari alternatif yang lebih stabil dan aman. Dalam dunia keuangan, reputasi adalah segalanya. Sekali kepercayaan pelanggan hilang, membangunnya kembali bisa menjadi tantangan besar bagi perusahaan.

Cara Melindungi Layanan Keuangan dari Serangan DDoS

1. Gunakan Perlindungan DDoS yang Tepat

Layaknya memiliki pagar pengaman di rumah, perusahaan keuangan perlu menggunakan sistem perlindungan DDoS dari penyedia keamanan siber. Sistem ini bekerja dengan cara menyaring lalu lintas jaringan dan memblokir aktivitas mencurigakan sebelum mencapai server utama. Dengan adanya perlindungan ini, serangan bisa dihentikan lebih awal sebelum menyebabkan gangguan besar.

2. Terapkan Sistem Keamanan Tambahan

Teknologi seperti Intrusion Detection System (IDS) dan Intrusion Prevention System (IPS) sangat penting dalam mencegah serangan DDoS. IDS berfungsi seperti kamera pengawas yang terus memantau lalu lintas jaringan dan mendeteksi adanya aktivitas mencurigakan. Sementara itu, IPS dapat langsung mengambil tindakan dengan memblokir ancaman sebelum masuk ke dalam sistem. Dengan kombinasi kedua teknologi ini, perusahaan bisa lebih siap menghadapi serangan siber sebelum terjadi kerusakan yang lebih besar.

3. Manfaatkan Jaringan CDN untuk Menyebar Lalu Lintas

Serangan DDoS sering kali berhasil karena lalu lintas internet menumpuk di satu titik hingga sistem tidak bisa menangani beban tersebut. Salah satu solusi efektif untuk mengatasi masalah ini adalah menggunakan Content Delivery Network (CDN). CDN bekerja dengan menyebarkan lalu lintas ke beberapa server di berbagai lokasi. Dengan begitu, jika ada lonjakan trafik dari serangan DDoS, sistem tetap bisa berjalan karena beban lalu lintas sudah terbagi.

4. Batasi Akses dari IP yang Tidak Dikenal

Salah satu cara sederhana namun efektif untuk mengurangi risiko serangan adalah dengan membatasi akses hanya untuk pengguna yang dikenal. Perusahaan bisa menerapkan daftar putih (whitelist) yang hanya mengizinkan akses dari wilayah tertentu atau menggunakan firewall untuk menyaring lalu lintas dari sumber yang mencurigakan. Ini seperti membatasi akses masuk ke gedung hanya untuk orang-orang yang memiliki kartu identitas resmi.

5. Pantau Lalu Lintas Secara Real-Time

Memantau lalu lintas jaringan secara real-time adalah langkah penting dalam mencegah serangan DDoS. Dengan menggunakan sistem pemantauan otomatis, tim IT dapat segera mendeteksi lonjakan lalu lintas yang tidak wajar dan mengambil tindakan sebelum serangan berkembang lebih besar. Misalnya, jika ada ribuan permintaan yang datang dari alamat IP yang tidak biasa dalam waktu singkat, sistem bisa secara otomatis memblokir akses tersebut sebelum menyebabkan gangguan.

6. Lakukan Backup Data Secara Berkala

Meskipun backup data tidak langsung menghentikan serangan DDoS, langkah ini sangat penting dalam proses pemulihan. Jika terjadi gangguan serius, memiliki cadangan data yang selalu diperbarui akan memungkinkan perusahaan untuk dengan cepat memulihkan sistem tanpa kehilangan informasi penting. Backup data sebaiknya disimpan di lokasi yang aman dan tidak langsung terhubung dengan jaringan utama untuk menghindari risiko serangan lanjutan.

Kesimpulan

Serangan DDoS semakin meningkat dan menjadi ancaman serius bagi layanan keuangan. Dengan peningkatan sebesar 46% dibandingkan tahun sebelumnya, penting bagi perusahaan untuk bersiap menghadapi ancaman in.

Tidak ada solusi tunggal untuk menghentikan serangan DDoS, tetapi kombinasi berbagai langkah keamanan seperti menggunakan perlindungan DDoS, memasang sistem keamanan tambahan, dan memantau lalu lintas jaringan secara aktif dapat membantu mengurangi risiko. 

Di era digital saat ini, keamanan siber bukan lagi sekadar pilihan, melainkan keharusan. Tanpa langkah pencegahan yang tepat, serangan DDoS bisa menyebabkan kerugian besar, baik dari segi finansial maupun kepercayaan pelanggan. Hubungi kami untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai solusi Anti-DDoS untuk bisnis Anda.

 

Artikel Terkait
Artikel Lainnya
Lihat Semua Artikel Lainnya  
  Tautan Berhasil di Copy